Kaldu Instan Organik untuk MPASI, Amankah?

Setelah lima bulan hanya menerima ASI langsung dari ibu alias ASI eksklusif, bayi akan mulai menerima asupan lain berupa MPASI atau Makanan Pendamping ASI ketika memasuki usia enam bulan. Tentunya, menjadi tugas tambahan bagi ibu untuk menyiapkan menu dan melatih si Kecil mengenal makanan pertamanya.

Membuat MPASI tentu tidak asal. Ibu perlu mengetahui syarat pemberian makanan pendamping untuk anak, yaitu:

  • Diberikan pada waktu yang tepat. MPASI diberikan saat ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi setelah usianya memasuki enam bulan.
  • Adekuat. Makanan pendamping yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, yaitu energi, protein, dan nutrien penting lainnya.
  • Aman dan terjamin kehigienisannya. Proses menyiapkan dan membuat makanan pendamping ASI haruslah dengan menggunakan bahan, alat, dan prosedur yang terjamin kehigienisannya dan aman.
  • Pemberian secara responsif. Anda harus memberikan MPASI secara konsisten berdasarkan sinyal lapar maupun kenyang dari sang buah hati.

Berbagai Manfaat MPASI untuk Anak

Tidak sekadar memenuhi asupan nutrisi sehingga anak menjadi kenyang, memberikan MPASI juga memiliki beragam manfaat lainnya, seperti:

·      Membantu Menguatkan Imun Tubuh

ASI menjadi sumber imunitas tubuh utama bagi bayi. Namun, di usianya yang makin bertambah, imunitas tubuh akan lebih baik dengan pemberian MPASI. Ini karena kandungan vitamin dan nutrisi penting lainnya dalam makanan yang Anda berikan.

·      Menunjang Pertumbuhan Gigi yang Lebih Baik

Memasuki usia delapan bulan, Si Kecil akan mulai menunjukkan gejala tumbuh gigi. Setiap bayi akan mengalami fase tumbuh gigi pada usia yang berbeda, dan memberikan nutrisi terbaik dalam MPASI akan membantu sang buah hati untuk memiliki gigi yang lebih sehat dan kuat.

·      Menunjang Perkembangan Otak

Tidak kalah pentingnya, MPASI juga membantu menunjang perkembangan otak si Kecil. Bayi yang mendapatkan cukup asupan zat besi selama dua tahun pertama akan memiliki kemampuan belajar menulis dan membaca lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan cukup asupan zat besi pada usia yang sama.

·      Menunjang Kemampuan Menggenggam pada Bayi

Memasuki usia enam bulan, bayi mulai menunjukkan kemampuan barunya, yaitu menggenggam benda di antara ibu jari dan jemarinya. Anda bisa mengasah kemampuan ini dengan mengajarinya menggenggam sendok dan garpu saat makan. Jadi, selain belajar makan, Anda juga bisa mengajarkan kemampuan baru lain pada anak.

·      Membantu Menguatkan Tulang

Makin bertambah umurnya, tulang bayi pun akan makin berkembang, menguat hingga akhirnya ia beranjak remaja dan dewasa. Pemberian nutrisi yang tepat dalam menu MPASI-nya akan membantu menguatkan tulangnya. Makanan kaya kalsium seperti ikan, susu, telur, daging, dan kacang kedelai bisa Anda berikan sebagai variasi menu makan anak.

Pastinya, setiap ibu ingin memberikan asupan makanan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk saat menyiapkan MPASI. Memang, banyak sekali dijual makanan pendamping yang telah terfortifikasi alias instan. Hanya perlu diseduh dengan air panas, ibu tidak perlu bingung dengan menu, rasa, tekstur, dan kandungan gizinya. Biasanya, MPASI instan ini adalah pilihan bagi ibu bekerja yang tidak sempat memasak.

Namun, bahan-bahan instan ternyata juga digunakan untuk membuat makanan pendamping rumahan. Salah satunya adalah kaldu instan. Adanya tambahan kaldu baik dari daging maupun tulang ayam dan sapi ini akan memberikan cita rasa lezat tanpa harus menambahkan gula atau garam. Ibu perlu tahu bahwa pemberian gula dan garam untuk MPASI bayi di bawah satu tahun memang ada takarannya.

Adanya embel-embel organik pada produk kaldu instan yang dijual di pasaran menarik minat para ibu yang tidak memiliki cukup waktu untuk membuat kaldu dengan memasak secara alami. Bukan tanpa alasan, bahan organik memang membawa banyak manfaat untuk menunjang kesehatan dan tumbuh kembang sang buah hati. Akan tetapi, apakah pemberiannya memang aman untuk bayi seperti klaim yang beredar?

Pemberian Kaldu Instan Organik untuk MPASI, Benarkah Aman?

Sebelum membahas kaldu instan organik lebih mendalam, Ibu perlu tahu dulu apa sih sebenarnya bahan organik itu?

Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, bahan organik atau pangan dengan olahan organik merupakan makanan maupun minuman yang dibuat dari bahan yang diproses dengan metode atau cara tertentu dengan maupun tanpa menggunakan bahan tambahan lain yang sudah diizinkan pemakaiannya.

Adapun semua bahan dasar yang digunakan tersebut tidak melalui proses perlakuan atau pengolahan menggunakan radiasi atau bersumber dari produk yang merupakan hasil rekayasa genetika.

Kembali lagi pada persoalan kaldu instan organik. Bahan makanan ini umumnya hadir dalam bentuk bubuk. Penggunaannya sudah pasti sangat mudah; hanya perlu diseduh atau ditaburkan dalam proses memasak sebelum diberikan pada anak. Nah, kaldu instan tadi benar disebut sebagai bahan makanan organik hanya jika sebesar 95 persen bahan dasarnya berasal dari bahan organik yang tidak termasuk garam dan air.

Contoh sederhananya, adanya kaldu ayam MPASI instan yang mengklaim bahwa produk tersebut organik. Jika benar, ayam yang dipakai sebagai bahan dasar membuat kaldu tentu harus sesuai dengan standar bahan makanan organik. Ayam harus diternakkan dalam lingkungan alami tanpa pemberian obat antibiotik atau hormon tambahan. Pakan yang diberikan pun harus memenuhi standar organik.

Hal ini berlaku pula pada proses pembuatan kaldu instan tersebut. Peralatan dan semua fasilitas lain yang digunakan haruslah memenuhi standar yang berlaku. Pun, daging ayam yang diolah tidak dibolehkan untuk menggunakan bahan lain seperti pengawet, perasa, maupun pewarna buatan.

Meski begitu, bukan berarti makanan yang diolah secara organik tidak diperbolehkan untuk menggunakan bahan makanan tambahan lainnya seratus persen. Melalui pengaturan pengawasan bahan makanan organik, BPOM telah membuat daftar bahan makanan tambahan yang boleh digunakan dalam pangan organik, seperti misalnya pengemulsi, pengawet, maupun pemanis.

Pemilihan berbagai bahan dasar lebih cermat dan proses pengolahan yang terstandar inilah yang akhirnya menghasilkan sebuah produk kaldu siap olah atau instan yang aman dan bisa digunakan sebagai bahan makanan pembuatan MPASI untuk bayi.

Perhatikan Bahan dan Kandungan Gizi Kaldu Instan Sebelum Digunakan

Anda pasti bisa menemukan banyak sekali produk kaldu instan di pasaran. Beberapa mungkin memberikan embel-embel organik demi meyakinkan Anda sebagai calon pembeli. Agar tidak tertipu, pastikan Anda memperhatikan dengan cermat label pangan dalam kemasan. Bukan tidak mungkin produk pilihan justru tidak bisa dipertanggungjawabkan keaslian organiknya.

Selain itu, jangan lupa pula untuk membaca dengan cermat kandungan nutrisi yang tertera pada label. Cari tahu apakah produk kaldu instan yang Anda pilih mengandung gula, garam, pengawet, dan bahan penyedap tambahan.  Sebaiknya, hindari menggunakan kaldu instan dengan kandungan garam yang tinggi.

Sebenarnya, hal dasar yang menjadi pembeda antara makanan untuk bayi dengan makanan untuk dewasa adalah gizinya. Sudah pasti, MPASI yang ideal dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan zat gizi baik makro maupun mikro bayi pada usia awal MPASI.

Salah satunya adalah kandungan zat besi dan zinc. Memasuki usia enam bulan, kandungan zat besi dan zinc dari ASI yang diberikan sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan bayi. Inilah alasan ibu perlu teliti dalam memilih bahan makanan untuk MPASI. Utamakan memilih bahan dengan kandungan protein tinggi atau makanan sumber zat besi, seperti misalnya daging, hati ayam, atau bayam.

Kaldu Alami atau Instan Organik?

Jadi, kaldu instan organik sebenarnya tidak masalah diberikan sebagai menu MPASI sang buah hati, asalkan Anda tetap memperhatikan kandungan gizinya dan jaminan penggunaan bahan organik sebagai bahan bakunya. Lalu, pastikan pula apakah kaldu tersebut terdapat tambahan gula, garam, atau bahan pengawet lainnya. Jika iya, sebaiknya hindari meski memiliki klaim organik.

Sebenarnya, menggunakan tambahan gula dan garam pada MPASI boleh saja, kok. Namun, jumlah atau takarannya perlu diperhatikan. Tambahan gula, garam, atau bahan bumbu lain seperti kecap, saus tiram, dan lainnya jumlahnya sangat sedikit. Meski begitu, menghindarinya akan lebih baik.

Anda akan lebih disarankan untuk menggunakan pemanis alami seperti buah atau rasa sedap alami yang berasal dari bahan makanan. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh menggunakan produk instan sama sekali, ya. Sekali lagi, produk MPASI instan, termasuk kaldu, boleh saja digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Apapun pilihannya, baik itu jenis MPASI maupun kaldu alami atau instan, semua sama baiknya. Masing-masing juga memiliki nilai kurang dan lebihnya. Tentunya, semua yang dibuat secara instan atau melalui proses pabrikan untuk anak telah melalui berbagai proses pengecekan dan kelayakan konsumsi serta standar kualitas dan keamanan dari BPOM.

Doctor Broth, Kaldu Instan Organik Pilihan untuk MPASI

Ada banyak sekali masalah terkait makan anak yang tak jarang membuat ibu menjadi frustrasi. Anak menolak makanan yang diberikan, adanya Gerakan Tutup Mulut atau GTM, hingga anak yang pemilih. Pasalnya, semua hal ini berdampak nyata pada tumbuh kembangnya, seperti berat badan yang tidak sesuai, asupan nutrisi yang tidak terpenuhi, hingga imunitas anak yang menjadi lebih lemah.

Belum lagi untuk ibu yang menjalani peran ganda sebagai ibu pekerja. Membuat masakan harian untuk keluarga, terlebih kaldu, mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Aktivitas yang terbilang sangat padat membuat ibu yang bekerja lebih memilih menggunakan produk MPASI instan, tak terkecuali kaldu.

Nah, salah satu produk kaldu instan organik yang direkomendasikan untuk menu MPASI anak adalah Doctor Broth. Terbuat dari 100 persen bahan organik, Doctor Broth by Madam Yeni memiliki kandungan gizi seimbang yang cocok untuk menunjang tumbuh kembang anak. Kaldu tulang organik ini dimasak dengan s/s 316Ti (Titanium), menjamin keamanan dan higienitas semua bahan.

Tidak hanya menunjang tumbuh kembang anak, mengonsumsi kaldu instan organik Doctor Broth juga bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan nafsu makan anak, membantu mencegah peradangan, menjaga kesehatan sendi dan sistem pencernaan, serta menguatkan sistem imun tubuh. Pastinya, Doctor Broth tidak menggunakan bahan tambahan seperti gula, garam, maupun MSG.

Anda bisa menghangatkan kaldu Doctor Broth dengan api kecil atau mencampurnya saat memasak nasi maupun hidangan lainnya seperti sup maupun tumisan. Telah mengantongi sertifikasi halal dari LPPOM MUI, kaldu Doctor Broth sangat aman dikonsumsi oleh segala usia. Jadi, pastikan Anda tidak melewatkannya, ya!